Thursday, March 24, 2016
Tanah Sang Mendiang
Pekat teduhnya dalam himpitan
Terhisap aroma bebauan basah
Berserakan tulang-belulang baja
Nyaris keropos ditelan jaman
Dulu begitu wangi hamparan awan
Dari tempat yang busuk hingga ke suci
Tetapi musnah semua kharisma
Begitulah hingga matahari tak terlihat
“Sudahlah, itu tidak akan membuatmu tenang sampai nanti,
sampai tanah mulai mengering”
Jubah hitam jalan antara kerumunan angin
Yang nampak merah pukat bau sampah
Permukaannya tenang siap bungkam diam saja.
Berjuta semut menanti hidangan
Jubah putih lihat ke bawah, enggan berjalan
Memeluk jagad masukan pahala ke dalam guci
“Sudahlah, itu saja sudah cukup buatmu,
sampaikan saja salamku pada manusia”
ferihusain
2003
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment